Guswanto juga mengingatkan bahwa dalam satu pekan ke depan, cuaca cerah-berawan masih akan mendominasi wilayah Indonesia bagian selatan. Namun demikian, potensi hujan dengan intensitas signifikan masih tetap dapat terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Fenomena suhu dingin ini membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah yang terdampak langsung. Selain membuat udara terasa lebih dingin dari biasanya, suhu dingin juga dapat mempengaruhi kesehatan, terutama bagi mereka yang rentan terhadap perubahan suhu, seperti anak-anak dan lanjut usia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan upaya-upaya pencegahan, seperti mengenakan pakaian hangat dan menjaga kesehatan agar terhindar dari risiko penyakit yang sering kali berkaitan dengan suhu dingin.
Tidak hanya itu, fenomena suhu dingin juga dapat berdampak pada sektor pertanian dan peternakan. Tanaman yang sensitif terhadap suhu rendah dapat mengalami kerusakan, sehingga petani perlu melakukan langkah-langkah perlindungan, seperti penutupan tanaman atau penggunaan sistem pemanas. Sedangkan pada sektor peternakan, hewan ternak seperti sapi dan kambing juga perlu penanganan khusus agar terhindar dari dampak suhu dingin.
Oleh karena itu, upaya-upaya mitigasi terhadap fenomena suhu dingin menjadi sangat penting, terutama dalam hal persiapan dan penanganan bagi masyarakat yang berpotensi terdampak. BMKG sebagai lembaga yang memiliki wewenang dalam memantau dan memberikan informasi terkait cuaca dan iklim dapat menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam upaya mitigasi ini. Selain itu, peran serta dari pemerintah, stakeholder terkait, dan masyarakat secara keseluruhan juga sangat diperlukan dalam upaya penanganan dan adaptasi terhadap fenomena suhu dingin yang terjadi saat musim kemarau.