Erupsi Gunung Lewotobi tersebut terjadi pada pukul 11.05 Wita dan menghasilkan kolom abu dengan tinggi mencapai 18.000 meter. Dengan tingginya kolom abu ini, pengelola bandara segera melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memantau situasi secara terus-menerus.
Dari pengamatan yang dilakukan, hingga pukul 15.30 Wita, sebaran abu vulkanik diketahui tidak berdampak pada ruang udara di Bali. Kerjasama antar instansi ini penting untuk memastikan keselamatan penerbangan dan penumpang. Meskipun operasional penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap berjalan normal, dampak erupsi ini jelas mengganggu lalu lintas keberangkatan dan kedatangan penumpang.
Untuk melayani calon penumpang yang terdampak, maskapai-maskapai penerbangan telah memberikan informasi mengenai pembatalan dan pilihan untuk mengatur ulang penerbangan atau meminta pengembalian dana melalui email. Ini mempermudah penumpang, sehingga mereka tidak perlu datang ke bandara secara langsung. Ahmad Syaugi juga menegaskan bahwa pelayanan terhadap penumpang tetap menjadi prioritas, melalui help desk yang ada di lantai dua terminal internasional dan area tiket domestik.