Media Israel Ynet baru-baru ini mengklaim bahwa Indonesia dan Israel telah melakukan negosiasi secara diam-diam. Menurut media tersebut, hal ini dilakukan untuk memuluskan rencana Indonesia yang berambisi menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Rumor ini langsung dibantah oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, yang menegaskan bahwa Indonesia tidak berencana membuka hubungan diplomatik dengan negara yang terus-terusan menyerang rakyat Palestina.
Terkait isu pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel, saya tegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terlebih di tengah situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini, kata Juru Bicara Kemlu RI.
Dia juga menambahkan, posisi Indonesia tidak berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka two-state solution. Indonesia akan selalu konsisten, berada di garis terdepan membela hak-hak Bangsa Palestina.
Indonesia saat ini sedang berupaya untuk menjadi anggota OECD, sebagai syarat untuk menjadi negara dengan perekonomian maju. Proses keanggotaan di OECD memerlukan persetujuan dari seluruh anggota OECD, termasuk Israel, yang telah menjadi anggota sejak tahun 2010.
Pembicaraan resmi untuk menjadi anggota OECD telah dimulai, meski begitu prosesnya diprediksi akan memakan waktu yang sangat panjang. Selain itu, roadmap keanggotaan baru akan diadopsi pada bulan Mei mendatang.
Terkait dengan roadmap keanggotaan OECD, beberapa negara memerlukan waktu 3 tahun, bahkan ada yang memerlukan lebih dari 5 tahun untuk dapat menjadi anggota penuh. Semua tergantung pada kesiapan negara tersebut.