Selain itu, alasan lain adalah keberanian dan semangat perjuangan yang diwakili oleh pemilihan bahan ini. Menggunakan seprai bekas menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak akan ragu untuk menggunakan apa saja yang tersedia demi mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu kemerdekaan. Proses penjahitan bendera ini pun melibatkan beberapa pejuang dan aktivis, termasuk Ibu Fatmawati, istri Soekarno, yang memainkan peran penting dalam menjahit bendera tersebut.
Penyebab utama mengapa seprai bekas bisa dijadikan bendera adalah karena kebutuhan mendesak akan simbol nasional. Dalam situasi perang yang menuntut konkretisasi identitas bangsa, bendera menjadi representasi sekaligus penyemangat. Spirit perjuangan akan kemerdekaan melebihi nilai material dari bahan yang digunakan. Seprai yang dulu mungkin digunakan untuk tujuan yang berbeda, kini bertransformasi menjadi simbol kebanggaan dan harga diri bagi bangsa Indonesia.
Proses pengerjaan bendera ini juga sangat simbolis. Mengingat langkah-langkah awal dalam memperjuangkan kemerdekaan, menjahit bendera dari benda yang terpakai menandakan bahwa setiap aksi yang diambil, sekecil apapun, memiliki dampak besar bagi masa depan bangsa. Inilah bukti bahwa bangsa Indonesia bersatu dalam tujuan dan semangat, meskipun dengan sumber daya yang sangat terbatas.