“TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah. Selama enam bulan mereka akan dibina karakter dan perilakunya,” ujar Dedi Mulyadi.
Menuai Pro Kontra di Masyarakat
Meski menuai dukungan dari sejumlah kepala daerah, termasuk Tri Adhianto, program ini juga memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian pihak menilai pendekatan ini terlalu keras dan mencerminkan kemunduran sistem pendidikan, sementara yang lain melihatnya sebagai solusi tegas di tengah krisis disiplin pelajar.