Lebih jauh, Dody mengakui bahwa saat ini belum ada rencana untuk kunjungan ke lokasi IKN guna meninjau progres pembangunan infrastruktur dasar akibat keterbatasan anggaran. "Kita urusin anggaran dulu. Nanti lah gampang ke IKN," ujarnya menuturkan bahwa prioritas mereka adalah menyelesaikan masalah anggaran yang ada.
Sebagai dampak dari kebijakan efisiensi anggaran, Dody merinci sekitar sepuluh kegiatan yang terpaksa dibatalkan, termasuk pembatalan proyek fisik dengan metode Single Years Contract (SYC) dan Multi Years Contract (MYC) yang menggunakan dana dari rupiah murni. Selanjutnya, beberapa kegiatan lain juga terkena dampak, seperti pembelian alat baru yang tidak mendesak, pembatasan perjalanan dinas baik domestik maupun internasional, serta pelaksanaan kegiatan seremonial yang dianggap tidak prioritas. Pengurangan penggunaan alat tulis kantor (ATK) secara signifikan serta pembatalan rapat dan seminar yang bersifat tatap muka juga menjadi langkah efisiensi yang diambil oleh kementerian.
Belanja operasional dan non-operasional seperti layanan perkantoran, pemeliharaan, hingga sewa kendaraan, juga dikenakan penghematan lebih ketat, termasuk pengurangan honorarium untuk kegiatan serta jasa konsultan. Semua langkah tersebut diambil demi memastikan penggunaan anggaran yang lebih efisien dan terfokus.