2. Harga Jual yang Melambung
Teripang nanas dikenal sebagai komoditas dengan nilai jual yang sangat tinggi di pasar internasional, sehingga sering disebut "Raja Teripang." Dalam beberapa laporan, harga teripang nanas kering dapat mencapai ribuan dolar AS per kilogram. Tingginya harga ini berbanding lurus dengan permintaan yang terus meningkat, terutama dari negara-negara Asia seperti Tiongkok, Hong Kong, dan Singapura. Produk ini tidak hanya dihargai karena nilai jualnya, tetapi juga karena kandungan gizi dan manfaat kesehatan yang sangat berkhasiat, yang menjadikannya salah satu produk unggulan dalam ekspor perikanan Indonesia.
3. Habitat yang Ideal di Perairan Tropis
Teripang nanas dapat ditemukan di berbagai lokasi perairan tropis, termasuk Laut Merah, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Mereka lebih suka berada di dasar laut yang berkerikil dan kaya akan bahan organik, dengan kedalaman antara 2 hingga 35 meter, kadangkala mencapai 50 meter. Habitat yang bersih ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan teripang nanas, serta memberikan keunggulan dalam ekosistem perairan, mengingat kemampuan mereka dalam mengolah sedimen yang membantu menjaga kebersihan dasar laut.
4. Ancaman Terhadap Keberlangsungan Spesies
Meskipun teripang nanas adalah komoditas yang menguntungkan, sangat disayangkan bahwa spesies ini kini terancam punah. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), teripang nanas masuk dalam kategori "Endangered" atau terancam punah. Ancaman terbesar bagi kelestariannya berasal dari penangkapan yang berlebihan di alam liar serta karakter pertumbuhan dan reproduksinya yang lambat. Penting untuk melindungi teripang nanas tidak hanya untuk keberlangsungan spesies itu sendiri tetapi juga demi menjaga keseimbangan ekosistem laut yang bergantung pada mereka. Oleh karena itu, langkah-langkah konservasi, seperti pengaturan kuota penangkapan dan penerapan metode budidaya, perlu dilakukan secara serentak oleh pemerintah dan masyarakat untuk memastikan kelestarian sumber daya laut ini.