Bahkan para tahanan sempat menyandera satu anggota polisi yakni Bripka Iwan Sarjana dan menguasai rutan selama 36 jam. Namun, para tahanan akhirnya menyerah pada Kamis, 10 Mei 2018 pukul 07.15.
Tito juga menjelaskan bahwa rutan Mako Brimob sebenarnya tidak didesain untuk menahan tahanan teroris. Rutan tersebut, kata dia, awalnya didesain untuk menahan aparat penegak hukum yang diduga melakukan tindak pidana.
"Karena ada kebutuhan maka digunakan untuk menahan tahanan teroris," katanya.
Untuk proses pembangunannya, Tito akan bekerjasama dengan Kementerian Keuangan dan internal Polri untuk membangun penjara khusus bagi teroris.