Salah satu fitur penting dari HKU5-CoV-2 adalah situs pembelahan furin, yang memungkinkan virus tersebut untuk berinteraksi dengan protein reseptor enzim pengubah angiotensin manusia (ACE2). Dalam eksperimen laboratorium, virus ini menunjukkan kemampuan untuk menginfeksi sel manusia, termasuk jaringan usus dan paru-paru, baik secara langsung maupun melalui perantara.
Kekhawatiran akan potensi penyebaran virus ini cukup tinggi, dikarenakan HKU5-CoV-2 dinilai lebih berbahaya dibandingkan virus pendahulunya, karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan ACE2 manusia. Para peneliti mencatat bahwa analisis struktural dan fungsional menunjukkan bahwa virus ini dapat mengikat ACE2 manusia dengan lebih baik daripada varian sebelumnya dari HKU5-CoV.
Kendati penemuan ini mengguncang berbagai kalangan, seperti yang dilaporkan oleh Firstpost, reaksi pasar terhadap kabar tersebut menunjukkan dinamika yang mencolok. Saham perusahaan pembuat vaksin Covid-19 mengalami lonjakan, di mana Pfizer, Moderna, dan Novavax mencatatkan kenaikan signifikan setelah berita ini beredar. Meskipun ada kekhawatiran terhadap potensi penularan virus baru ini, beberapa ahli, termasuk Michael Osterholm dari University of Minnesota, menyatakan bahwa reaksi eksternal terhadap temuan ini mungkin berlebihan.