Regulator komunikasi Russia, Roskomnadzor, menuduh Telegram melanggar peraturan mereka.
Aplikasi Telegram juga sempat populer di Iran, menurut CEO Pavel Duro, mereka memiliki 40 juta pengguna aktif bulanan.
Namun, April lalu, berdasarkan putusan pengadilan, Iran menutup layanan panggilan suara dan voice call Telegram, namun menurut laman The Star, tidak jelas mengapa fitur itu diblokir.
Pemblokiran itu diduga bermotif politik karena terjadi setelah penangkapan belasan orang yang menjalankan saluran reformis di Telegram.