Dampak dari serangan Israel terhadap Gaza sangat merugikan, dengan jumlah korban tewas yang mencapai lebih dari 14.500 orang, di mana lebih dari 6.000 di antaranya adalah anak-anak.
Berdasarkan informasi pada Rabu (22/11), Israel dan Hamas sebenarnya telah mencapai kesepakatan gencatan senjata sebagai bagian dari pertukaran sandera. Namun, belum diketahui kapan gencatan senjata tersebut akan mulai berlaku. Sementara pembebasan para sandera direncanakan akan dilaksanakan pada Jumat (24/11) esok.
Keputusan para siswa untuk berdemo menunjukkan bahwa mereka sangat peduli dengan kondisi di Gaza dan merasa perlu untuk mengambil sikap, meskipun para tokoh senior meminta mereka untuk tidak ikut terlibat dalam aksi demonstrasi. Mereka merasa bahwa kepedulian mereka terhadap konflik di Gaza merupakan bagian dari tanggung jawab kemanusiaan yang mereka emban sebagai kaum muda. Aksi solidaritas ini juga merupakan wujud nyata dari kepedulian global terhadap konflik di Timur Tengah. Semoga para pemimpin dunia dapat menemukan solusi yang adil dan perdamaian yang berkelanjutan bagi Palestina dan Israel. Semoga juga aksi solidaritas yang dilakukan oleh para siswa ini dapat menginspirasi perubahan positif dalam penyelesaian konflik di Gaza dan menunjukkan kepada dunia bahwa rasa kemanusiaan tidak mengenal batas usia.