Peristiwa ini telah menimbulkan kecaman keras dari berbagai pihak di seluruh dunia. Banyak pihak menilai bahwa keterlibatan India dalam pasokan senjata untuk konflik di Pengungsian Gaza merupakan bentuk dukungan tidak langsung terhadap tindakan agresif Israel dalam konflik tersebut. Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran akan dampak serius yang ditimbulkan oleh konflik tersebut terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.
Berdasarkan catatan, MIL telah diizinkan mengirimkan produknya ke Israel paling lambat Januari 2024. Perusahaan kembali mengajukan permohonan ekspor produk yang sama pada 18 April 2024 berdasarkan repeat order dari Israel. Demikian pula, sebuah perusahaan swasta India yang berbasis di Telangana, Premier Explosives Ltd. (PEL) telah diizinkan untuk mengekspor bahan peledak dan aksesoris sekutunya ke Israel sebanyak dua kali, di bawah lisensi SCOMET dari DJFT sejak serangan genosida Israel di Gaza dimulai tahun lalu pada bulan November 20 Januari 2023 dan 01 Januari 2024.
Reaksi atas keterlibatan India dalam konflik di Pengungsian Gaza juga tidak hanya datang dari dunia internasional, tetapi juga dari dalam negeri. Banyak aktivis hak asasi manusia dan tokoh-tokoh politik di India yang mengecam keras keterlibatan negaranya dalam konflik tersebut. Mereka menganggap bahwa hal ini bertentangan dengan prinsip perdamaian yang selama ini dijunjung tinggi oleh India.