Tampang

Ribuan Umat Islam Hadiri Zikir Bersama di Kampus Uninus Bandung

1 Nov 2017 05:39 wib. 2.407
0 0
Ribuan Umat Islam Hadiri Zikir Bersama di Kampus Uninus Bandung

Meski demikian dikatakan Aher  meski harus menguasai keilmuan agar hidup dalam jalan yang lurus, dan terarah. Ilmu itu hendaknya diimbangi dengan sumber kitab suci Al Qur'an dan Hadist.

Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil mengapresiasi Uninus yang secara resmi telah bergabung dengan keluarga besar NU. Sehingga kata dia, pengembangan keilmuan Islamnya sangat luar biasa dan sudah diputuskan salah satunya yang mendapatkan dukungan dari Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Kominfo bahwa universitas ini akan mengarah pada universitas digital, media teknologi, tempat dan sarana Islam akan kembali menjadi agama yang rahmatan lil Alamin. ”Dimulai di kota Bandung Jawa Barat, insya Allah kita akan menaklukkan dunia di masa depan.”

”Sedikit saya ceritakan semangat seperti yang tadi disampaikan Gus Hasan, tentang ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah, ukhuwah basyariyah dan ukhuwah nahdliyyah. Kakek saya almarhum, KH. Muhyiddin, kyai Nahdlatul Ulama yang hari ini mewariskan kepada saya dan keluarga besar saya, 8 pesantren di seluruh propinsi Jawa Barat menyebarkan semangat ahlussunnah wal jamaah di kab/kota.

Termasuk sebut Ridwan dalam membangun Kota Bandung semangatnya harus tetap bersandar pada Quran dan hadist. ”Di kota ini dikembangkan pembangunan secara lahir dan batin. Diantaranya, program Mari Mengaji di masjid di seluruh Kota Bandung, wajib tadarus ba'da Maghrib sampai isya'. Setiap hari Ahad, program Subuh Berjamaah hadir di seluruh masjid di Kota Bandung, karena salah satu visi kebangkitan umat Islam adalah sholat subuh berjamaah sudah seramai sholat Jumat. Insha Allah. Yang ketiga, kami ada program pembayaran zakat dengan digital. Alhamdulillah, 20 ribu PNS Kota Bandung, sebelum membayar zakat digital, setahun hanya terkumpul 6 milyar rupiah. Sekarang dengan membayar zakat digital menjadi 30 milyar per tahun. Sehingga dapat menjangkau mustahiq lebih banyak,” ujarnya.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?