Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menyerukan kepada Majelis Umum untuk mendukung resolusi tersebut, dengan mengatakan, "Setiap negara memiliki hak suara, dan dunia memperhatikan kita. Silakan berdiri di sisi sejarah yang benar. Dengan hukum internasional. Dengan kebebasan. Dengan perdamaian."
Namun, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, telah mengkritik Majelis Umum karena gagal mengutuk serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh militan Hamas Palestina yang memicu serangan Israel di Jalur Gaza. Ia menolak rancangan teks Palestina, menyebutnya sebagai "terorisme diplomatik" yang menggunakan alat diplomasi untuk menghancurkan jembatan, bukan membangunnya.
Terkait dengan kondisi di lapangan, perang di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerbu komunitas Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 sandera. Sejak waktu itu, militer Israel telah meratakan sebagian besar wilayah kantong Palestina, mengusir hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang dari rumah mereka, menyebabkan kelaparan, penyakit yang mematikan, dan menewaskan lebih dari 41.000 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.