Menurut data Federasi Ilmuwan Amerika yang dikutip oleh The Washington Post, Rusia saat ini memiliki total 5.889 unit hulu ledak nuklir. Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 1.500 unit sudah tidak dapat digunakan, 2.889 lainnya disimpan, dan hanya 1.588 yang aktif digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa Rusia memiliki kekuatan nuklir yang sangat besar, namun tidak semuanya dalam kondisi siap pakai.
Hulu ledak nuklir yang dimiliki Rusia dapat dipasang di berbagai jenis rudal, termasuk dalam rudal balistik antarbenua, rudal balistik berbasis kapal selam, dan rudal yang diluncurkan dari pesawat pengebom. Dengan kekuatan nuklir yang dimilikinya, Rusia menjadi salah satu negara dengan potensi penggunaan senjata nuklir terbesar di dunia.
Selain senjata nuklir, Rusia juga memiliki senjata taktis yang merupakan bagian penting dari kekuatan militer mereka. Meskipun jumlahnya tidak pasti, Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan bahwa Rusia menyimpan sekitar 1.912 senjata taktis. Hal ini menunjukkan bahwa Rusia memiliki strategi yang komprehensif dalam mengembangkan kekuatan militer mereka, baik dalam hal senjata nuklir maupun senjata konvensional.