Selain itu, psikologi global semakin memerhatikan isu kesehatan mental di kalangan migran dan pengungsi. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa migrasi dapat membawa tantangan kesehatan mental yang kompleks, termasuk trauma dari pengalaman perang, kehilangan identitas budaya, dan ketidakpastian ekonomi. Studi-studi ini menunjukkan perlunya intervensi yang sensitif secara budaya dan berbasis komunitas untuk mendukung kesejahteraan mental migran dan pengungsi. Program-program yang melibatkan komunitas lokal dalam dukungan mental dan sosial terbukti lebih efektif dalam membantu individu beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.
Tren lainnya adalah penggunaan teknologi dalam studi psikologi internasional. Penggunaan aplikasi kesehatan mental dan terapi online semakin populer di seluruh dunia. Teknologi ini memungkinkan individu dari berbagai belahan dunia untuk mengakses layanan kesehatan mental yang mungkin tidak tersedia di daerah mereka. Penelitian tentang efektivitas terapi berbasis aplikasi menunjukkan hasil yang menjanjikan, terutama dalam konteks yang memerlukan fleksibilitas waktu dan lokasi. Namun, penting untuk mempertimbangkan aspek privasi dan keamanan data, serta penyesuaian budaya dalam penggunaan teknologi ini.
Perkembangan terbaru juga mencakup studi tentang kesejahteraan mental dalam konteks global yang semakin terhubung. Globalisasi membawa tantangan baru dalam hal identitas pribadi dan kolektif. Penelitian menunjukkan bahwa fenomena globalisasi dapat mempengaruhi cara individu memandang diri mereka sendiri dan hubungan mereka dengan komunitas global. Beberapa studi menunjukkan bahwa globalisasi dapat memperkuat rasa identitas nasional atau etnis, sementara yang lain menunjukkan peningkatan rasa keterhubungan global dan identitas yang lebih luas.