Sebuah kelompok advokasi pasien menyoroti bahwa pemogokan ini dapat berdampak negatif terhadap pasien dengan gejala yang tidak kritis, dan mereka mengecam tindakan para profesor kedokteran untuk memanfaatkan kekhawatiran dan kerugian pasien sebagai alat tekanan terhadap pemerintah. Mereka juga menambahkan bahwa pemogokan dokter junior selama hampir empat bulan telah mengganggu layanan medis, sehingga keselamatan pasien telah dipertaruhkan.
Di sisi lain, pemerintah mendesak para pimpinan rumah sakit SNU untuk tidak mengizinkan pemogokan ini, dan mempertimbangkan untuk mewajibkan para profesor untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan oleh rumah sakit akibat tindakan kolektif tersebut. Pemerintah juga telah memerintahkan para dokter umum untuk tetap memberikan perawatan medis, dengan ancaman akan mengeluarkan perintah bagi dokter umum untuk kembali bekerja jika lebih dari 30 persen dari mereka ikut dalam aksi mogok yang direncanakan.