Sebelumnya, Ukraina juga melaporkan telah menembakkan rudal ATACMS milik AS ke Rusia setelah mendapatkan izin dari Presiden AS Joe Biden. Meskipun demikian, Moskow telah berulang kali menegaskan bahwa penggunaan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia yang jauh dari perbatasan akan menjadi eskalasi besar dalam konflik tersebut.
Dalam konteks ini, Kyiv menyatakan bahwa mereka membutuhkan kemampuan untuk mempertahankan diri dengan menyerang pangkalan-pangkalan belakang Rusia yang digunakan untuk mendukung invasi Moskow.
Dengan adanya serangkaian saling tembak, yang melibatkan penggunaan rudal antarbenua dan rudal jelajah dari berbagai negara, konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas. Situasi ini juga semakin memperkeruh ketegangan antara kedua negara serta memicu kekhawatiran akan dampak yang lebih luas, terutama di kawasan Eropa dan global secara keseluruhan.