Dengan kehadiran staf perempuan dalam upacara ini, hal ini juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang signifikan dalam memperpetuasi tradisi dan nilai-nilai suci dalam Islam. Ini adalah langkah positif menuju inklusi gender yang lebih besar dalam aktivitas spiritual dan keagamaan, yang selama ini mungkin lebih banyak dilihat sebagai ranah laki-laki.
Langkah ini sejalan dengan serangkaian reformasi sosial dan ekonomi yang dilakukan oleh Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, yang bertujuan untuk mengubah wajah Saudi dari segi sosial, ekonomi, dan politik. Dalam beberapa tahun terakhir, Saudi telah melonggarkan banyak aturan yang sebelumnya membatasi perempuan, termasuk di bidang pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
Perubahan ini adalah bagian dari visi Saudi 2030, yaitu sebuah inisiatif ambisius untuk mengubah Kingdom of Saudi Arabia menjadi sebuah negara yang lebih terbuka, modern, dan divers. Bagian integral dari transformasi ini adalah memberikan lebih banyak kesempatan kepada perempuan untuk terlibat dalam kehidupan masyarakat dan mengejar karier di berbagai sektor.
Selain upaya untuk membebaskan perempuan secara sosial, reformasi ini juga bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang lebih dinamis dan beragam dengan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya manusia di negara tersebut. Memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam penggantian kiswah Ka'bah bisa dianggap sebagai representasi dari semangat inovasi dan inklusi yang sedang berkembang di Saudi.
Meskipun langkah ini masih tergolong sebagai langkah kecil, namun merupakan tonggak sejarah yang signifikan dalam perjalanan perubahan sosial di negara tersebut. Terlepas dari spekulasi dan kritik yang mungkin muncul, keberadaan staf perempuan dalam upacara penggantian kiswah Ka'bah menunjukkan arah positif dalam mendorong kesetaraan gender dan menghapus batasan-batasan yang telah lama merintangi perempuan dari berbagai aspek kehidupan.