Budaya dan sejarah Jepang memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan ceritacerita hantu tradisional yang menjadi bagian integral dari warisan budaya negeri tersebut. Ceritacerita ini tidak hanya menakutkan, tetapi juga mencerminkan nilainilai, kepercayaan, dan sejarah masyarakat Jepang. Berikut adalah tinjauan mendalam tentang bagaimana budaya dan sejarah Jepang membentuk ceritacerita hantu tradisional.
Asal Usul Cerita Hantu dalam Sejarah Jepang
Cerita hantu Jepang, atau dikenal sebagai kaidan (), telah ada selama berabadabad. Mereka berasal dari periode Edo (16031868), ketika ceritacerita horor sering disampaikan melalui seni ukiyoe dan naskah kabuki. Salah satu kisah hantu paling terkenal dari periode ini adalah "Yotsuya Kaidan," yang menceritakan tentang roh dendam Oiwa. Kisah ini menggabungkan unsurunsur tragedi, cinta, dan balas dendam, mencerminkan tematema sosial dan moral dari zaman tersebut.
Yurei dan Onryo: Hantu yang Dipengaruhi oleh Kepercayaan Shinto dan Buddha
Yurei () dan onryo () adalah jenisjenis hantu dalam tradisi Jepang yang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan Shinto dan Buddha. Dalam kepercayaan Shinto, rohroh yang tidak tenang dapat mengganggu dunia orang hidup. Oleh karena itu, upacara dan ritual dilakukan untuk menenangkan rohroh ini. Dalam ajaran Buddha, konsep karma dan reinkarnasi memainkan peran penting. Onryo adalah roh yang kembali dari alam baka untuk membalas dendam, sering kali karena ketidakadilan yang mereka alami semasa hidup.