"Di Amerika Tengah dan Selatan, kita melihat area yang luas dikonversi dari hutan asli menjadi pertanian, dan kekeringan menjadi lebih sering," kata penulis studi utama Daniel Karp, asisten profesor biologi konservasi di UC Davis, dalam sebuah rilis berita. "Kedua tekanan global ini mendukung spesies yang sama dan mengancam spesies yang sama. Ini berarti kita mungkin kehilangan keanekaragaman hayati lebih cepat dari yang kita duga saat kita mempelajari perubahan iklim dan konversi habitat secara individual."
Karp dan rekan-rekannya menemukan konversi hutan menjadi lahan pertanian terbukti sangat berbahaya bagi beragam spesies burung tropis, termasuk tanagers, manakins dan woodcreepers. Sementara burung hitam, burung merpati dan burung pipit beradaptasi dengan mudah ke lapangan terbuka.