Misi diplomatik Israel untuk PBB di Jenewa menolak pernyataan tersebut dan menuduh para pakar "menyebarkan informasi yang salah" dan "mendukung propaganda Hamas". Misi Israel di Jenewa juga mencatat bahwa penilaian terbaru oleh IPC menetapkan bahwa kelaparan tidak terjadi setelah akses bantuan agak membaik. Mereka juga menegaskan bahwa Israel terus meningkatkan koordinasi dan bantuan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza dengan menghubungkan saluran listriknya ke pabrik desalinasi air Gaza.
Dalam beberapa bulan terakhir, invasi darat Israel telah menyebar ke Gaza selatan. Aliran bantuan ke daerah kantong itu berkurang seiring dengan pembatasan oleh Israel, yang menuduh badan-badan PBB gagal mendistribusikan pasokan secara efisien. Meskipun demikian, data IPC dan laporan kematian anak-anak akibat kelaparan menunjukkan bahwa bantuan yang tersedia belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Gaza.
Pernyataan PBB ini menggambarkan situasi yang memprihatinkan di Gaza dan mendorong adanya tindakan tanggap darurat untuk mengatasi krisis kelaparan yang semakin memburuk di daerah tersebut. Masalah ini tidak hanya mengancam keselamatan hidup anak-anak Gaza, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan seluruh populasi Gaza. Kesadaran internasional tentang kondisi kemanusiaan di Gaza menjadi kunci untuk memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang membutuhkan dengan segera dan efektif.
