Menurut Angela Carrillo-Ponce dari Pusat Penelitian Geosains Jerman GFZ, penelitian tersebut telah mengidentifikasi dua sinyal berbeda dalam data seismik dari peristiwa tersebut. "Fakta bahwa sinyal gelombang yang dipicu oleh longsoran batu di daerah terpencil Greenland dapat diamati di seluruh dunia dan selama lebih dari seminggu sangat menarik, dan sebagai seismolog, sinyal inilah yang paling menarik perhatian kami," kata Carrillo-Ponce.
Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana fenomena lokal di daerah terpencil dapat memiliki dampak yang luas, dan seismologi dapat memberikan wawasan mendalam tentang kejadian yang tidak selalu mudah terdeteksi secara langsung. Fenomena ini memberikan gambaran tentang potensi bencana alam yang lebih luas dari yang sebelumnya diperkirakan.
Dalam konteks perubahan iklim, temuan ini menjadi penting karena menggarisbawahi risiko yang meningkat akibat ketidakstabilan lereng berbatu di Greenland dan daerah-daerah kutub lainnya. Dampak perubahan iklim yang begitu besar dapat mengakibatkan potensi bencana alam yang lebih dahsyat, melampaui perkiraan yang sebelumnya ada.
Pentingnya pemantauan seismik dan pemahaman lebih lanjut tentang peristiwa ini akan sangat membantu dalam mitigasi risiko dan perencanaan ke depan, terutama di kawasan yang rentan terhadap perubahan iklim. Hal ini juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang potensi dampak dari fenomena serupa di masa depan. Dengan efek perubahan iklim yang semakin terasa, bencana alam semacam ini mungkin menjadi lebih umum di masa mendatang.