Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah modern, terkenal karena metode perjuangannya yang unik dan berdampak besar dalam meraih kemerdekaan India dari penjajahan Inggris. Metode perjuangan Gandhi, yang dikenal dengan nama Satyagraha, atau "kekuatan kebenaran," menjadi simbol dari perlawanan non-kekerasan dan memberikan inspirasi bagi banyak gerakan kemerdekaan dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Artikel ini akan menjelajahi jalan menuju kemerdekaan yang ditempuh Gandhi melalui prinsip non-kekerasan dan bagaimana hal ini membentuk arah perjuangan India.
1. Konsep Satyagraha: Prinsip Non-Kekerasan
Satyagraha adalah filosofi dan metode perjuangan yang dikembangkan oleh Gandhi, yang mengedepankan prinsip non-kekerasan sebagai alat utama dalam perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan. Konsep ini berakar dari keyakinan bahwa kebenaran dan cinta adalah kekuatan yang dapat mengalahkan segala bentuk penindasan. Gandhi meyakini bahwa dengan menghindari kekerasan, perjuangan dapat menjaga moralitas dan integritas gerakan, sekaligus membangkitkan rasa empati dan kesadaran di pihak lawan.
Metode Satyagraha melibatkan berbagai bentuk protes damai, seperti pemogokan, boikot, dan demonstrasi. Salah satu contoh terkenal dari penerapan Satyagraha adalah "Salt March" pada tahun 1930, di mana Gandhi memimpin perjalanan 240 mil menuju pantai Dandi untuk memprotes pajak garam yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Inggris. Tindakan ini tidak hanya menyoroti ketidakadilan pajak garam tetapi juga menarik perhatian internasional terhadap perjuangan kemerdekaan India.
2. Perjuangan Melawan Diskriminasi dan Ketidakadilan Sosial
Selain perjuangan kemerdekaan, Gandhi juga fokus pada isu-isu sosial lainnya, termasuk diskriminasi dan ketidakadilan yang menimpa masyarakat India, terutama terhadap kaum Dalit, yang sering disebut sebagai "kelas tak tersentuh." Gandhi berusaha untuk menghapus sistem kasta dan meningkatkan kondisi hidup masyarakat miskin. Ia menggunakan metode non-kekerasan untuk mempromosikan kesetaraan dan menggalang dukungan untuk hak-hak sosial.