Korea Selatan (Korsel) mengalami krisis kependudukan, ditandai dengan menurunnya angka kelahiran serta tentunya pernikahan. Pemerintah pusat maupun daerah berupaya untuk mengatasi krisis ini dengan berbagai cara. Cara unik dilakukan sebuah distrik di Busan, yakni menawarkan 1 juta won atau sekitar Rp11,8 juta (kurs saat ini) bagi para jomblo, baik warga Korea dan non-Korea, untuk menjalin hubungan atau pacaran.
Kantor Distrik Saha, Busan, pada Rabu pekan lalu menyetujui anggaran tambahan untuk menggelar acara kencan massal bagi laki-laki dan perempuan lajang. Acara tersebut akan digelar mulai Oktober mendatang, ditujukan bagi kelompok usia 23 hingga 43 tahun yang tinggal atau bekerja di Saha. Hal ini diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk kesulitan ekonomi, beban finansial yang tinggi, dan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin individualistik.
Jika ada laki-laki dan perempuan memulai hubungan setelah acara tersebut, setiap pasangan akan mendapat 1 juta won. Belum cukup, jika mereka mengadakan sang-gyeon-rye atau pertemuan anggota keluarga antar-pasangan sebelum menikah, pasangan tersebut akan mendapat tambahan 2 juta won. Selanjutnya jika mereka menikah, pasangan itu akan mendapat bonus sebesar 20 juta won atau sekitar Rp235,8 juta. Bukan hanya itu, kantor distrik mengatakan akan memberi bantuan tambahan untuk tempat tinggal selama 5 tahun.