Teater tradisional Jepang memiliki pesona dan daya tarik yang unik, dengan dua bentuk utama yang paling dikenal di seluruh dunia adalah Kabuki dan Noh. Kedua jenis teater ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, serta mencerminkan aspek budaya Jepang yang dalam dan beragam. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang Kabuki dan Noh, mulai dari sejarah, ciri khas, hingga pengaruhnya pada seni dan budaya Jepang.
Kabuki: Teater Ekspresif dan Dinamis
Sejarah Kabuki
Kabuki pertama kali muncul pada awal abad ke-17 dan dianggap sebagai bentuk hiburan rakyat. Kabuki diciptakan oleh seorang wanita bernama Izumo no Okuni yang menampilkan tarian dan drama yang penuh semangat di tepi sungai Kyoto. Namun, karena popularitas dan kontroversi yang melibatkan penari wanita, pemerintah melarang partisipasi wanita dalam Kabuki, sehingga peran wanita kemudian dimainkan oleh pria yang dikenal sebagai onnagata.
Ciri Khas Kabuki
Kabuki dikenal dengan gaya ekspresif dan dinamisnya. Beberapa ciri khas dari Kabuki meliputi:
1. Makeup Tebal (Kumadori): Aktor Kabuki menggunakan makeup tebal dan mencolok untuk menggambarkan karakter mereka. Warna dan pola makeup memiliki makna simbolis yang membantu mengidentifikasi sifat dan peran karakter.