Tampang

KBRI Beirut Minta WNI Keluar Lebanon Imbas Perang Israel vs Hizbullah

30 Jul 2024 22:07 wib. 260
0 0
KBRI Beirut Minta WNI Keluar Lebanon Imbas Perang Israel vs Hizbullah
Sumber foto: google

Kementerian Luar Negeri telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negeri itu karena meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah di wilayah selatan Timur Tengah tersebut.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan kepada WNI mengenai situasi terkini.

"Dengan situasi yang semakin memanas, para WNI diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan untuk segera keluar dari wilayah Lebanon mengingat penerbangan komersial masih beroperasi. Bagi WNI yang berada di Lebanon Selatan, disarankan untuk sementara waktu berlindung di Safe House KBRI Beirut," kata Judha melalui keterangan tertulis kepada awak media pada Selasa (30/7).

Berdasarkan data Kemlu RI, Judha juga menyatakan bahwa terdapat sebanyak 203 WNI yang menetap di Lebanon. Selain itu, sekitar 1.232 personel TNI juga berada di Lebanon dalam rangka misi perdamaian PBB UNIFIL.

Lebih lanjut, Judha juga menyebutkan bahwa terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan dan memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing karena merasa situasi masih relatif aman. Meski begitu, Komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi mereka dan hingga saat ini kabar yang diterima menyebutkan bahwa mereka dalam keadaan baik, tenang, dan selamat.

Lebanon telah meningkatkan tingkat kewaspadaan setelah Israel berjanji akan membalas serangan dari milisi Hizbullah di Dataran Tinggi Golan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (29/7) menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan tanggapan yang keras terhadap serangan yang menewaskan 12 orang, termasuk anak-anak, di Kota Majdal Shams tersebut.

"Israel tidak akan dan tidak bisa membiarkan ini berlalu. Kami akan merespons, dan respons kami akan sangat parah," tegas Netanyahu saat berkunjung ke lokasi serangan.

Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang direbut oleh Israel pada Perang Enam Hari tahun 1967. Saat ini, dua per tiga wilayah barat Dataran Tinggi Golan berada di bawah kendali Israel, sementara satu per tiga bagian timur masih di bawah kekuasaan Suriah.

Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, menyatakan bahwa pemerintah sedang berupaya melakukan serangkaian tindakan diplomatik untuk menahan respons agresif Israel.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.