Edison juga menyoroti minimnya tempat ibadah umat Islam di Hong Kong yang seringkali menjadi keluhan dari para wisatawan. Keterbatasan jumlah masjid dan musala di Hong Kong membuat wisatawan muslim mengalami kesulitan dalam melaksanakan ibadah. Oleh karena itu, penambahan fasilitas ibadah di tempat-tempat keramaian diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata Hong Kong.
Selain peningkatan fasilitas ibadah, pemerintah Hong Kong juga akan melakukan penataan restoran bersertifikat halal dan ramah muslim. Meskipun langkah ini memiliki tantangan seperti perizinan dan keterbatasan lahan, akan dilakukan usaha untuk meningkatkan jumlah restoran halal dan memberdayakan bisnis kuliner halal di Hong Kong. Disamping itu, pihak berwenang juga akan melakukan sosialisasi tentang makanan halal melalui festival dan acara kuliner halal.
Kehadiran fasilitas wisata halal di Hong Kong diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan muslim, termasuk dari Indonesia, Malaysia, India, dan negara-negara Timur Tengah. Hal ini merupakan peluang yang strategis bagi Hong Kong untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya setelah terjadi peningkatan jumlah wisatawan pada masa pasca pandemi COVID-19. Dengan adanya perbaikan dan peningkatan fasilitas wisata halal, Hong Kong berpotensi untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi di wilayah tersebut.