Eleanor mengorganisasi "Konferensi Wanita Nasional" dan mengadakan banyak pertemuan dengan kelompok-kelompok aktivis untuk membahas isu-isu terkait hak asasi manusia dan kesetaraan gender. Melalui tulisan-tulisannya di kolom surat kabar dan radio, dia mendidik publik tentang pentingnya hak-hak sipil dan peran perempuan dalam masyarakat.
3. Pengaruh dalam Pembentukan PBB
Setelah Perang Dunia II, Eleanor Roosevelt menjadi salah satu tokoh kunci dalam pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan penulisan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Sebagai ketua Komisi Hak Asasi Manusia PBB, ia memimpin upaya untuk merumuskan deklarasi tersebut, yang kemudian menjadi landasan bagi perlindungan hak-hak dasar manusia di seluruh dunia.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang diterima pada tahun 1948, mencerminkan komitmen Eleanor untuk kesetaraan dan keadilan. Ia berfokus pada perlindungan hak-hak individu tanpa memandang ras, agama, atau jenis kelamin. Dokumentasi tersebut menjadi panduan internasional untuk perlindungan hak-hak dasar dan telah menginspirasi banyak kebijakan dan undang-undang hak asasi manusia di berbagai negara.
4. Perjuangan untuk Kesetaraan Gender
Eleanor Roosevelt juga merupakan pelopor dalam perjuangan untuk kesetaraan gender. Dia mendukung hak-hak perempuan dan terlibat dalam berbagai organisasi yang mempromosikan partisipasi aktif perempuan dalam politik dan masyarakat. Dia percaya bahwa perempuan harus memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak politik.