"Saya bersolidaritas sepenuhnya dengan keluarga para korban yang tengah merasakan kehilangan yang sulit, dan rasa sakit mereka adalah rasa sakit saya pula," ungkap Arévalo dalam unggahan di media sosialnya.
Berdasarkan laporan dari pemadam kebakaran, diketahui bahwa pengemudi bus hilang kendali dan menabrak beberapa kendaraan kecil sebelum akhirnya bus tersebut terjun ke jurang. “Bus itu terus melaju tanpa kendali, menerobos pagar pengaman, dan jatuh ke jurang hingga mencapai sungai yang terkena pencemaran limbah,” sambung Hernández saat berbicara kepada wartawan.
Visual yang dirilis oleh AFPTV menunjukkan para petugas pemadam kebakaran berjuang melewati mayat-mayat yang ditemukan dalam air keruh penuh sampah, saat mereka membawa korban menggunakan tandu ke tempat yang lebih aman.
Menteri Komunikasi, Miguel Ángel Díaz, menyampaikan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa bus yang terlibat dalam kecelakaan tersebut berusia sekitar 30 tahun, namun masih memiliki izin untuk beroperasi. Meskipun demikian, penyebab pasti kecelakaan ini masih dalam penyelidikan, dan pihak berwenang sedang mempertimbangkan apakah bus tersebut kemungkinan mengangkut penumpang melebihi kapasitas. Tragedi di jalan raya seperti ini bukanlah hal baru di wilayah Amerika Tengah dan Selatan, di mana laporan kecelakaan fatal sering terjadi dan sering melibatkan sejumlah besar korban jiwa.