Tampang

Bukti Baru Boikot Produk Israel di RI Ampuh, Ibu-Ibu Paling Militan

27 Jun 2024 19:29 wib. 58
0 0
Bukti Baru Boikot Produk Israel di RI Ampuh, Ibu-Ibu Paling Militan
Sumber foto: Unsplash

Hanindia Narendrata selaku Co-founder & CEO Compas.co.id menyatakan, "Penurunan jumlah produk terjual ini sejatinya memang dikarenakan brand-brand yang terdampak dari aksi boikot pasca viralnya "Eyes on Rafah". Compas.co.id juga menemukan bahwa pada periode 2 - 15 Juni 2024 dari 37 kategori produk ibu & bayi yang masuk list boikot, 92% diantaranya mengalami penurunan penjualan, sementara pada brand kesehatan dari 29 brand yang masuk ke list, 74% diantaranya turun dibandingkan dengan 2 minggu sebelumnya.

Berdasarkan studi kasus data Compas.co.id di kategori perawatan dan kecantikan, terdapat manufaktur A, manufaktur B, dan manufaktur C sebagai brand global yang terdampak boikot mengalami penurunan jumlah produk terjual masing-masing 5,5%, 3,6% & 1,5%. Di saat yang sama, Wings Group sebagai salah satu perusahaan nasional mengalami peningkatan jumlah produk terjual hingga 21,8%, diikuti oleh manufaktur lainnya seperti Paragon Technology and Innovation yang meningkat 5,7%, Kinocare Era Kosmetindo 5,0%, dan Tempo Scan 3,1%. 

Pada kategori perawatan kecantikan masih ditemukan brand global yang mengalami kenaikan pada periode campaign ini, seperti KAO sebanyak 6,5%, dan 2 manufaktur yang brandnya masuk ke dalam list boikot namun masih bertumbuh masing-masing 4,2% dan 2%.

Hal serupa juga terjadi di kategori makanan dan minuman dimana brand A, B, C, D & E sebagai manufaktur brand global mengalami penurunan jumlah produk terjual masing-masing sebanyak 14,9%, 13,36% (untuk B & C), 7,8%, dan 5,3%, sementara beberapa manufaktur nasional mengalami pertumbuhan yang signifikan. Mayora misalnya, mengalami peningkatan jumlah produk terjual sebanyak 9%.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%