Aksen Inggris Selatan:
Estuary English: Ini adalah logat yang sering disebut sebagai "jembatan" antara RP dan logat London working-class (Cockney). Banyak dipakai di sekitar muara Sungai Thames dan wilayah pinggir kota London. Terdengar lebih santai dari RP tapi tidak seberat Cockney.
Cockney: Logat klasik dari East End London. Ciri khasnya ada pada penggunaan 'th' yang sering jadi 'f' atau 'v' (think jadi fink), dan penggunaan rhyming slang yang ikonik (stairs jadi apples and pears).
West Country Accents: Logat yang dipakai di wilayah barat daya Inggris, seperti Bristol atau Devon. Beberapa fitur khasnya termasuk pengucapan 'r' yang kuat setelah vokal (farm jadi fahrm).
Aksen Midlands:
Brummie: Logat dari Birmingham. Ini sering dianggap logat yang paling sulit dipahami oleh penutur RP. Ciri khasnya ada pada intonasi yang "melodi" dan pengucapan vokal yang cenderung lebih tertutup.
Black Country Accent: Logat yang mirip dengan Brummie, tapi lebih kuno dan kental, dari area industri di sekitar Birmingham.
Aksen Inggris Utara:
Scouse: Logat dari Liverpool yang sangat khas dan ikonik. Dikenal dengan suara 'k' yang kuat di akhir kata dan pengucapan 't' yang sering jadi 'ch' (butter jadi bucher).
Mancunian: Logat dari Manchester. Umumnya terdengar lebih ramah dan punya intonasi naik-turun yang khas.
Geordie: Logat dari Newcastle upon Tyne. Ini adalah salah satu logat yang paling unik dan sering dianggap sulit dipahami bahkan oleh penutur Inggris lainnya. Punya kosa kata dan tata bahasa sendiri yang dipengaruhi oleh bahasa kuno.