Salah satu sekutu lama Putin, Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrusev juga mendukung pernyataan Putin dan meyakini serangan itu didalangi oleh Ukraina. Kepala Dinas Keamanan FSB Rusia, Alexander Bortnikov, pun yakin serangan itu difasilitasi oleh negara-negara Barat. Dia percaya bahwa tindakan itu dipersiapkan oleh kelompok Islam radikal sendiri dan difasilitasi oleh Barat, dengan Ukraina memiliki hubungan langsung dengan Barat dalam hal ini.
Dalam kondisi ini, ASEAN dipandang sangat mengutuk aksi kekerasan dan terorisme yang merenggut nyawa manusia. Mereka menegaskan bahwa kerjasama internasional dalam memerangi terorisme sangat penting, dan mereka siap untuk bekerja sama dengan pihak terkait untuk mencegah terorisme yang mengancam keamanan dunia. ASEAN juga menyerukan kepada seluruh pihak untuk menjaga perdamaian dan keamanan dalam menanggapi kejadian penembakan massal di Rusia.
Dari sisi penegakan hukum, ASEAN turut memberikan dukungan untuk pemerintah Rusia agar para pelaku kejahatan bisa diadili dengan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, ASEAN juga berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada keluarga korban yang terdampak akibat penembakan massal tersebut. Upaya bantuan kemanusiaan ini sebagai wujud kepedulian dan simpati dari negara-negara anggota ASEAN terhadap penderitaan yang dialami oleh masyarakat Rusia akibat peristiwa tragis tersebut.
Dengan adanya penembakan massal di Rusia, hal ini menjadi peringatan bagi semua negara di dunia untuk selalu bersatu dalam memerangi terorisme. Ancaman yang datang dari kelompok-kelompok ekstremis harus segera diatasi dengan sikap tegas dari seluruh negara-negara di dunia, termasuk ASEAN. Dukungan solidaritas dari ASEAN terhadap pemerintah Rusia sebagai reaksi atas penembakan massal tersebut diharapkan mampu memberikan kekuatan bagi Rusia dalam menghadapi tantangan terorisme global.