Mengubah Brand Diri Menjadi Penghasilan Tambahan
Inilah bagian yang paling menarik: bagaimana self-branding bisa membantu menambah penghasilan di masa resesi?
Peluang Kerja Sampingan (Freelance): Dengan brand diri yang kuat sebagai ahli di bidang tertentu, peluang untuk mendapatkan proyek freelance atau konsultasi akan lebih besar. Klien cenderung mencari individu yang punya reputasi dan portofolio yang jelas. Misalnya, seorang desainer grafis dengan brand yang kuat di Instagram akan lebih mudah menarik klien baru.
Peluang Bisnis Baru: Self-branding bisa membuka pintu untuk menciptakan produk atau layanan sendiri. Misalnya, seorang ahli pemasaran digital yang membangun brand pribadi bisa meluncurkan e-course atau workshop berbayar.
Posisi Negosiasi yang Lebih Baik: Di pasar kerja yang kompetitif, brand diri yang kuat bisa menjadi nilai tawar saat menegosiasikan gaji atau posisi baru. Perusahaan akan melihat bahwa merekrut seseorang dengan brand berarti juga mendapatkan akses ke reputasi dan jaringan yang melekat pada individu tersebut.
Sumber Pendapatan Pasif: Dengan membangun personal brand, seseorang bisa menjadi influencer di bidangnya, menghasilkan pendapatan dari sponsor, afiliasi, atau bahkan monetisasi konten.
Membangun self-branding itu investasi jangka panjang. Mungkin hasilnya tidak langsung terlihat, tapi di masa resesi yang penuh ketidakpastian, memiliki brand diri yang kokoh ibarat memiliki perisai dan pedang sekaligus.