Tampang

Over-Qualified: Mengapa Kualifikasi Berlebih Bisa Jadi Alasan HRD Menolakmu?

26 Jul 2025 09:25 wib. 28
0 0
HRD
Sumber foto: Canva

Mungkin terdengar aneh, punya kualifikasi berlebihan justru bikin lamaran ditolak. Bukankah lebih banyak pengalaman atau pendidikan berarti lebih baik? Nyatanya, di mata HRD, "over-qualified" bisa jadi bendera merah yang membuat lamaran langsung tereliminasi. Ini bukan berarti kemampuan seseorang diabaikan, tapi lebih karena ada pertimbangan strategis perusahaan yang melampaui sekadar daftar keahlian. Memahami alasan di balik penolakan ini penting bagi pencari kerja agar bisa menyusun strategi lamaran yang lebih tepat sasaran.

Kekhawatiran Soal Ekspektasi Gaji yang Tinggi

Salah satu alasan paling umum HRD menolak pelamar yang over-qualified adalah kekhawatiran tentang ekspektasi gaji. Seorang kandidat dengan pengalaman bertahun-tahun di posisi senior atau pendidikan pascasarjana, yang melamar posisi staf junior, kemungkinan besar punya standar gaji yang jauh di atas budget perusahaan untuk posisi tersebut. HRD berpikir, kenapa harus membayar lebih untuk pekerjaan yang bisa dilakukan orang lain dengan biaya lebih rendah?

Perusahaan punya skala gaji yang sudah ditetapkan untuk setiap posisi. Merekrut seseorang yang over-qualified bisa mengganggu struktur gaji internal dan menciptakan kecemburuan di antara karyawan lain. Daripada harus menegosiasikan gaji yang mungkin tidak sesuai atau mengambil risiko karyawan tidak puas dengan kompensasi, HRD seringkali memilih kandidat yang kualifikasinya lebih pas dengan rentang gaji yang ditawarkan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?