3. Howard Schultz: Membawa Starbucks ke Kancah Global
Howard Schultz tumbuh dalam keluarga miskin di Brooklyn, New York. Setelah bekerja sebagai karyawan di Starbucks, ia melihat potensi besar dalam konsep kedai kopi Italia. Schultz kemudian membeli perusahaan tersebut dan mengubahnya menjadi jaringan kedai kopi global yang dikenal saat ini. Meskipun menghadapi banyak tantangan dan skeptisisme, Schultz berhasil membawa Starbucks menjadi ikon budaya dan bisnis yang sukses.
4. Oprah Winfrey: Dari Kemiskinan ke Kerajaan Media
Oprah Winfrey adalah contoh inspiratif lain dari seseorang yang memulai dari nol. Lahir dalam kemiskinan di Mississippi, Winfrey menghadapi banyak kesulitan termasuk pelecehan di usia muda. Namun, dengan tekad dan kerja keras, ia berhasil meraih beasiswa ke universitas dan memulai karier di dunia penyiaran. Acara bincang-bincangnya, "The Oprah Winfrey Show," menjadi salah satu acara televisi paling populer sepanjang masa. Selain itu, Winfrey juga sukses sebagai produser, aktris, dan pengusaha, menjadikannya salah satu wanita paling berpengaruh di dunia.
5. Jan Koum: Dari Imigran Miskin ke Pendiri WhatsApp
Jan Koum, pendiri WhatsApp, lahir di Ukraina dan pindah ke Amerika Serikat sebagai imigran miskin. Ia bekerja keras sambil belajar tentang komputer dan teknologi. Pada tahun 2009, Koum bersama rekannya, Brian Acton, mendirikan WhatsApp, sebuah aplikasi pesan instan yang revolusioner. WhatsApp menjadi sangat populer dan akhirnya diakuisisi oleh Facebook pada tahun 2014 dengan nilai $19 miliar. Kisah Koum menunjukkan bagaimana ketekunan dan inovasi bisa mengubah kehidupan seseorang secara drastis.