Kedua, langsung berkolaborasi dengan seller atau brand. Ini biasanya terjadi kalau kita sudah punya pengikut yang lumayan banyak dan punya engagement yang bagus. Seller atau brand bisa saja menghubungi kita langsung untuk kerja sama affiliate. Cara ini kadang menawarkan komisi yang lebih besar atau kesepakatan yang lebih personal. Bisa juga, kita yang proaktif menghubungi brand yang ingin kita promosikan, tunjukkan data engagement akun, dan ajukan proposal kerja sama affiliate. Kedua jalur ini sama-sama valid, tergantung dari kondisi akun dan tujuan kita.
Memilih Produk yang Tepat untuk Dipromosikan
Ini bagian paling penting. Jangan asal pilih produk. Pilih produk yang benar-benar relevan dengan konten yang biasa kita buat. Kalau biasa ngomongin gadget, ya promosiin headset atau power bank. Jangan tiba-tiba jualan baju muslim kalau selama ini kontennya soal gaming. Kenapa? Karena pengikut kita sudah percaya sama rekomendasi di niche itu.
Selain itu, pilih produk yang kualitasnya bagus dan harganya masuk akal. Ingat, kita jadi perantara antara seller dan pembeli. Kalau produknya jelek, yang kena nama kita juga. Kepercayaan pengikut itu modal utama. Coba riset sedikit, lihat ulasan produknya di TikTok Shop atau platform lain. Pilih juga produk yang komisinya lumayan, biar usahanya sepadan.
Strategi Konten untuk Menggaet Pembeli
Setelah produk dipilih, saatnya bikin konten. Ini jantungnya affiliate marketing di TikTok. Konten harus menarik, informatif, dan persuasif. Jangan cuma nunjukkin produknya saja. Kita harus bisa jelaskan kenapa produk itu bagus, apa manfaatnya, dan kenapa orang harus membelinya. Video review, tutorial penggunaan, perbandingan produk, atau cerita pribadi tentang pengalaman pakai produk bisa jadi ide bagus.