Pada saat pertengkaran tersebut, AS marah dan kesal. Ia memutuskan untuk keluar kontrakan dengan alasan ingin membeli es, namun sebenarnya dirinya mengambil sebilah pisau dengan maksud yang jelas untuk melampiaskan kemarahannya. Kompol Anggiat menjelaskan bahwa ketika AS keluar untuk mengambil pisau dari rumah orangtuanya yang tidak jauh dari kontrakan, sementara sang istri hendak tidur. Namun, AS membuntuti masuk ke dalam kontrakan dan dengan tega menusuk istrinya hingga menyebabkan kematian tragis terjadi. Aksi keji ini diulangi sebanyak lima kali, dengan menusuk bagian perut, leher, dan kaki.
Ketika kejadian tersebut berlangsung, sekitar pukul 05.23 WIB, warga sekitar yang baru pulang menarik ojek mendengar keributan serta teriakan histeris dari dalam rumah korban. Mereka pun segera menggedor pintu rumah tersebut. Ketika pintu dibuka oleh pelaku, mereka menemukan bahwa kasus kekerasan dalam rumah tangga telah terjadi. Bahkan, warga melihat pelaku memegang pisau yang masih berlumuran darah sebelum dibuang ke lantai. Selanjutnya, korban yang mengalami pendarahan hebat tersebut dibawa ke Puskesmas terdekat, namun upaya untuk menyelamatkannya tidak membuahkan hasil.