Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stres di Singapura meliputi budaya persaingan dan produktivitas yang diperkuat oleh media sosial, berita negatif, dan biaya hidup yang terus meningkat.
Selain itu, hanya 10% warga Singapura yang melaporkan tingkat vitalitas yang tinggi, dan banyak di antara mereka mengalami stres keuangan serta menginginkan lebih banyak dukungan dari pemberi kerja untuk menjaga gaya hidup sehat.
Menurut laporan Cigna Healthcare, ada banyak faktor yang menyebabkan peningkatan stres di Singapura. Salah satunya adalah budaya persaingan dan produktivitas yang diperparah oleh tekanan yang dirasakan melalui media sosial dan berita negatif. Selain itu, biaya hidup yang terus meningkat juga turut berkontribusi pada tingkat stres yang tinggi di negara tersebut.
Dalam hal keberlangsungan hidup, hanya 10% warga Singapura yang melaporkan tingkat vitalitas yang tinggi, sementara banyak di antara mereka mengalami tekanan keuangan dan mengharapkan adanya lebih banyak dukungan dari pemberi kerja dalam menjaga gaya hidup sehat.
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa generasi Z adalah kelompok yang paling banyak merasakan tekanan. Dari seluruh responden yang disurvei, generasi Z, yang terdiri dari mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, adalah kelompok yang paling rentan terhadap stres.