Sindrom Skeeter merupakan kondisi yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam air liur nyamuk. Sementara pada sindrom skeeter, reaksi tersebut sangat kuat hingga menyebabkan alergi gigitan nyamuk. Meskipun banyak orang mungkin menganggap gigitan nyamuk sebagai sesuatu yang biasa, bagi individu yang mengalami sindrom skeeter penyebab pasti dari timbulnya reaksi tersebut masih belum diketahui secara medis.
Gigitan nyamuk umumnya membuat kulit merah, gatal, dan bengkak. Namun, pada individu dengan sindrom skeeter, reaksi tersebut bisa jauh lebih parah. Gejalanya bisa mencakup ruam merah yang luas, pembengkakan yang signifikan, dan bahkan sesak napas. Beberapa orang bahkan dapat mengalami anafilaksis, reaksi alergi serius yang dapat mengancam nyawa.
Penyebab sindrom skeeter masih belum sepenuhnya dipahami, namun diduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Terlebih lagi, faktor lain seperti cuaca panas dan lembab juga dapat mempengaruhi keparahan reaksi terhadap gigitan nyamuk.