Cuaca dingin dapat meningkatkan risiko serangan jantung, sebuah studi awal menunjukkan.
Para peneliti di Taiwan menemukan bahwa tingkat serangan jantung berfluktuasi secara musiman, dengan lebih banyak terjadi di musim dingin daripada musim panas. Ketika suhu turun di bawah 59 derajat Fahrenheit, serangan jantung meningkat secara dramatis, kata para penulis penelitian.
"Ketika suhu turun, orang yang berisiko tinggi terkena serangan jantung harus waspada terhadap gejala seperti nyeri dada dan sesak napas," kata penulis studi dan ahli jantung Dr. Po-Jui Wu.
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis catatan kesehatan dari lebih dari 40.500 pasien serangan jantung Taiwan dari 2008 hingga 2011.
Informasi itu kemudian ditumpuk terhadap dua database lainnya. Satu berisi informasi tentang hampir 920.000 orang dewasa yang belum pernah mengalami serangan jantung, sementara pola cuaca lokal kedua dilacak yang dikumpulkan oleh Biro Cuaca Pusat Taiwan.