Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim tersebut berhasil mendeteksi 125 virus, termasuk 36 virus baru. Evaluasi para peneliti menunjukkan bahwa 39 virus memiliki "risiko tinggi" untuk menular antar spesies, termasuk ke manusia. Selain itu, beberapa virus yang terdeteksi, seperti hepatitis E dan ensefalitis Jepang, telah sampai pada manusia, sementara 13 di antaranya masih dikategorikan sebagai virus baru.
Selain itu, penemuan terkait flu burung dan tujuh jenis virus corona pada mamalia seperti marmut, cerpelai, dan muskrat juga menjadi perhatian khusus. Meskipun tidak ada virus yang berkerabat dekat dengan SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, namun temuan tersebut memperkuat urgensi untuk meningkatkan pengawasan terhadap hewan ternak berbulu, terutama cerpelai, anjing rakun, dan marmut.
Menindaklanjuti temuan ini, para peneliti menyuarakan perlunya peningkatan pengawasan terhadap peternakan bulu dan hewan ternak berbulu lainnya, termasuk implementasi langkah-langkah preventif yang lebih ketat untuk mencegah penularan virus ke manusia. Langkah-langkah ini seyogyanya juga diikuti dengan kampanye edukasi terhadap masyarakat yang berhubungan langsung dengan hewan ternak berbulu agar dapat mengenali tanda-tanda adanya virus yang berpotensi berbahaya.