Asuransi penyait kritis
Asuransi lainnya selain asuransi jiwa adalah asuransi penyakit kritis. Asuransi jenis ini dapat memberikan perlindungan atau ganti rugi finansial ketika tertanggung mengalamu sakit yang tergaolong pada penyakit kritis . Pengertian penyakit kritis di sini berbeda-beda. Hal tersebut dapat diketahui pada persyaratan yang tertera di dalam polis asuransi. Misalnya saja penyakit kanker yang memiliki beberapa stadium, pada beberapa produk asuransi penyakit kritis ada yang menggolongkan pernyakit tersebut bukan sebagai penyakit kritis namun ada juga yang melindungi tahap awal penyakit kritis. Maka dari itu untuk persyaratan penyakit kritis harus mengacu pada polis atau kontrak asuransi yang ada.
Asuransi kesehatan adalah salah satu produk asuransi yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Mengapa demikian? Karena produk asuransi ini akan memberikan perlindungan berupa biaya pengobatan sakit dan digunakan untuk melindungi perawatan selama di rumah sakit namun ada juga yang melindungi rawat jalan setelah keluar dari rumah sakit. Asuransi kesehatan ini biasanya merupakan asuransi kesehatan per individu.
Yaitu asuransi yang membayar ganti rugi atas resiko yang menimpa aset seseorang seperti rumah dan mobil. Namun ada juga jenis asuransi umum yang melindungi perjalanan karena banyak kerugian yang dapat dialamu oleh seseorang ketika melakukan perjalnan jauh. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa jiwa merupakan hal yang lebih penting dibandingkan dengan aset karena selama masih hidup aset merupakan hal yang dapat dicari.
Yaitu produk asuransi yang memberikan perlindungan terhadap resiko terjadi suatu peristiwa seperti kebanjiran, kebakaran serta kerusakan lainnya. Sehingga bila terjadi dari salah satu kerugian akibat kejadian tersebut maka akan mendapatkan ganti rugi yang berupa uang pertanggungan untuk membangun kembali rumah tersebut. Untuk uang pertanggungan pada produk asuransi rumah ini disesuaikan dengan pertanggungan terhadap resiko apa saja serta berapa besar rumah yang harus diasuransikan.
