“Minum antibiotik saat flu itu percuma. Itu malah mempercepat resistensi. Kalau kita sering mengonsumsi tanpa perlu, tubuh jadi tidak merespons saat benar-benar butuh,” ujar Nurul Azizah, seorang apoteker di Bandung.
Kurangnya Edukasi dan Kontrol Penjualan
Masih banyak apotek atau toko obat yang menjual antibiotik tanpa resep demi keuntungan, meskipun aturan dari BPOM dan Kemenkes sudah melarang keras praktik ini. Selain itu, masyarakat juga belum cukup teredukasi tentang cara penggunaan antibiotik yang benar.
Upaya pemerintah untuk mengendalikan penjualan obat keras masih terkendala pengawasan yang terbatas dan budaya konsumsi obat instan tanpa konsultasi tenaga medis.
Dampaknya Bisa Merugikan Banyak Pihak
Jika resistensi antibiotik tidak dikendalikan, dampaknya tidak hanya untuk individu yang sakit, tapi juga bisa menyebar ke masyarakat luas. Biaya pengobatan akan meningkat karena perlu antibiotik generasi baru yang lebih mahal dan efek samping lebih berat.