2. Konsumsi Alkohol dan Merokok
Kebiasaan minum-minum dan merokok adalah dua kebiasaan buruk yang sering kali dilakukan oleh para pemuda. Konsumsi alkohol dan merokok dapat merusak pembuluh darah otak, mengganggu aliran darah ke otak, dan merusak sel-sel otak. Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pikun di usia muda, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dalam jangka panjang.
3. Kurang Olahraga dan Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang kurang aktif dan minim olahraga juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pikun di usia muda. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah otak dan berdampak buruk pada kesehatan otak.
4. Makanan Tidak Sehat
Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam, dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah otak. Hal ini dapat mengganggu aliran darah ke otak dan meningkatkan risiko terkena penyakit pikun di usia muda. Sebaliknya, mengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayuran, ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kesehatan otak.
Dengan memahami dan menghindari kebiasaan buruk tersebut, generasi muda dapat mengurangi risiko terkena penyakit pikun di usia muda dan menjaga kesehatan otak. Mendidik dan memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan otak sejak usia muda sangatlah penting untuk mencegah terjadinya gangguan kognitif dan pikun di usia muda.