Dewi Yull, seorang penyanyi terkenal era 90-an, telah menjadi contoh bagi banyak wanita karena sikap bijaknya terhadap menantu yang tidak bisa melaksanakan pekerjaan rumah tangga. Dalam pandangan Dewi Yull, hubungan antara mertua dan menantu dapat terjalin dengan baik seperti keluarga sendiri, asalkan didasari oleh rasa ikhlas. Dewi Yull menilai bahwa konflik antara mertua dan menantu seringkali disebabkan oleh perasaan bahwa anaknya diambil setelah menikah dan memulai kehidupan baru.
Dewi Yull mengatakan bahwa kebanyakan mertua merasa bahwa anaknya telah pergi, belum memberikan pengorbanan, dan belum berbakti. Mereka merasa bahwa menantunya telah merebut anak mereka tanpa memberikan apa pun sebagai imbalan. Namun, Dewi Yull tidak melihat menantunya sebagai orang yang merebut putranya. Sebaliknya, ia memperlakukan menantunya seperti anaknya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Dewi Yull memiliki sikap yang bijak dan terbuka terhadap perbedaan dalam hubungan keluarga.