Ada juga kejadian ketika seseorang terhindar dari sebuah kecelakaan. Ia bangun kesiangan hingga ia terlambat tiba di airport. Dan bisa ditebak, ia kemudian ketinggalan pesawat. Dan ternyata tak lama kemudian, ia mendengar bahwa pesawat yang seharusnya ia tumpangi mengalalami kecelakaan. Ia selamat, bukan karena kebetulan. Tapi karena ia memang masih harus terhubung dengan sistem yang lain (baca: kehidupan). Ia mungkin masih harus menuntaskan ‘misi-nya’ dalam kehidupan ini.
Semua terhubung, bisa karena adanya komunikasi karena hubungan yang terjadi adalah dengan orang yang memang sudah ita kenal. Tapi sistem kehidupan tidaklah sesempit itu. Sistem juga berlaku walau mungkin tak ada komunikasi antar kita para pelaku kehidupan ini, karena mungkin juga tak semua dari kita saling kenal. Ada sebuah teori yang menyebutkan bahwa kita semua memiliki frekuensi yang terpancar. Nah, yang menghubungkan kita para manusia ini adalah frekuensi yang terpasncar tersebut. Hal ini lah juga yang kemudian membuka jalan yang disebut perkenalan. Tak sedikit pasangan yang akhirnya menikah, awalnya memang tidak saling kenal sama sekali, bukan juga karena dikenalkan oleh teman atau saudara. Mereka ‘dipertemukan’ oleh Tuhan karena tak sengaja menghadiri acara misalnya, tak sengaja bertemu di perjalanan, atau dalam event yang disebut ‘tak sengaja’. Dalam event ‘tak sengaja’ itulah gelombang mereka menemukan frekuensi yang sama hingga akhirnya mereka berkomunikasi dan menjalin hubungan.