Orang tua dengan karakter perfectionist memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap semua hal yang ia miliki termasuk apa yang anak-anaknya kerjakan dan akan membuat anaknya Under Pressure ( dibawah tekanan)
Mereka dipaksa tumbuh hanya untuk memenuhi ambisinya, meraih prestasi dengan nilai tertinggi, selalu menanamkan menjadi juara pada setiap kompetisi, memilihkan cita-cita mereka menjadi apa saat dewasa nanti dan lainnya. Sementara tanpa melihat kemampuan sang anak apakah sang anak mampu atau tidak dalam melakukan semua itu.
Ketika mereka mengalami kegagalan seperti prestasinya menurun di kelas misalnya, ia akan mengalami stress dan menyalahkan dirinya sendiri. Jika dibiarkan, sikap menyalahkan diri sendiri tersebut akan membentuk karakter pesimis pada anak.