Tidak hanya itu, hidup minimalis juga dapat memperbaiki hubungan kita dengan orang lain. Dengan lebih sedikit fokus pada barang-barang materi, kita dapat lebih fokus pada hubungan interpersonal. Kita dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman-teman, menciptakan kenangan yang berarti daripada terus-menerus berusaha untuk membeli kebahagiaan.
Banyak orang yang menjalani hidup minimalis melaporkan bahwa mereka merasa lebih bahagia dan lebih puas dengan hidup mereka. Mereka merasa lebih bebas dan memiliki lebih banyak waktu untuk mengejar hobi dan minat mereka. Ini menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari memiliki banyak barang, tetapi dari memiliki cukup waktu dan ruang untuk melakukan hal-hal yang kita cintai.
Namun, hidup minimalis bukan berarti hidup dalam kemiskinan atau kekurangan. Ini tentang menemukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, dan menghilangkan apa yang tidak perlu. Hidup minimalis juga tidak berarti kita harus menghilangkan semua barang yang kita cintai. Sebaliknya, ini tentang memilih untuk mempertahankan barang-barang yang benar-benar membawa kebahagiaan dan nilai dalam hidup kita.
Untuk memulai hidup minimalis, langkah pertama adalah mengidentifikasi barang-barang yang benar-benar penting bagi kita. Ini bisa dimulai dengan mengurangi barang-barang yang tidak pernah kita gunakan atau yang tidak lagi memberikan kebahagiaan. Setelah itu, kita bisa mulai mengatur ruang kita dengan cara yang lebih sederhana dan lebih efisien. Ini bisa melibatkan menyederhanakan dekorasi, mengurangi jumlah pakaian, atau bahkan mengurangi perabotan yang tidak perlu.
Langkah selanjutnya adalah mempertahankan gaya hidup minimalis dengan menjadi lebih bijaksana dalam membeli barang. Sebelum membeli sesuatu, kita bisa bertanya pada diri sendiri apakah kita benar-benar membutuhkannya dan apakah barang tersebut akan membawa kebahagiaan jangka panjang. Dengan cara ini, kita bisa menghindari pembelian impulsif dan tetap fokus pada tujuan hidup minimalis.