Kiprah Nadia di bidang kemanusiaan membawa dampak yang sangat besar. Pada tahun 2016, ia diangkat sebagai Duta Perdamaian oleh PBB, sebuah posisi yang memberikan platform yang lebih luas untuk mengadvokasi bagi hak-hak perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dalam konflik bersenjata. Nadia menggunakan kesempatan ini untuk merangkul isu-isu global yang berkaitan dengan Islam dan kehilangan, serta pentingnya mendukung komunitas yang terpinggirkan dan terluka akibat perang.
Dalam upaya mempromosikan perdamaian, Nadia Murad menginspirasi generasi baru untuk berjuang melawan kekerasan dan menegakkan hak asasi manusia. Beliau juga mendirikan Nadia's Initiative, sebuah organisasi yang bertujuan untuk membantu pemulihan komunitas Yazidi dan mendukung perempuan yang menjadi korban kekerasan. Melalui inisiatif ini, Nadia berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi untuk membantu komunitas yang telah dilanda genosida.
Pengaruh Nadia tidak hanya terbatas pada dunia internasional. Dia juga menjadi motivator bagi banyak orang di dalam dan luar negeri yang prihatin dengan nasib Yazidi dan kemanusiaan secara umum. Diskusinya tentang Islam dan komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan menjadi jembatan bagi dialog antarbudaya. Ia berusaha menghapus stigma yang ada terhadap komunitas Yazidi dan memperlihatkan bahwa cinta dan pemahaman dapat mengatasi kebencian dan diskriminasi.